Desain

12 Prinsip Desain UX Dasar yang Harus Diikuti

Dalam artikel ini, kita akan membahas 12 prinsip desain UX dasar yang dapat membantu Anda membuat desain yang ramah pengguna dan efektif. 22 April 2024
12 Prinsip Desain UX Dasar yang Harus Diikuti

Desain pengalaman pengguna (UX) berfokus pada pembuatan produk digital yang menyenangkan, mudah digunakan, dan mudah diakses. Baik Anda mendesain situs web, aplikasi, atau platform interaktif lainnya, mengikuti prinsip-prinsip desain UX utama dapat secara signifikan meningkatkan cara pengguna berinteraksi dengan kreasi Anda.

Prinsip-prinsip ini didasarkan pada kebutuhan dan perilaku pengguna yang nyata, memastikan bahwa desain Anda tidak hanya terlihat bagus tetapi juga bekerja secara efektif. Mari selami prinsip-prinsip desain UX yang penting ini yang dapat meningkatkan keterampilan desain Anda dan meningkatkan kepuasan pengguna.

Pertama, Pahami Kebutuhan Pengguna Melalui Riset Pengguna

Apakah pengguna membutuhkan produk Anda? Apa tujuan produk tersebut dalam kehidupan mereka? Sebelum memulai pekerjaan desain apa pun, luangkan waktu untuk meneliti dan memahami kebutuhan, keinginan, dan masalah target audiens Anda.

Riset pengguna sangat penting dalam memahami kebutuhan dan preferensi pengguna, memandu keputusan desain, dan memastikan produk secara efektif mengatasi masalah pengguna di berbagai fase desain.

Menganalisis umpan balik dari pengguna dan hasil pengujian juga merupakan langkah penting dalam proses desain UX. Umpan balik ini membantu desainer memahami apa yang bekerja dengan baik dan apa yang tidak, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat. Ketika desainer memiliki pemahaman yang jelas tentang kebutuhan pengguna, mereka akan lebih siap untuk membuat desain yang benar-benar fokus pada pengguna.

Secara keseluruhan, langkah ini akan membantu Anda membuat desain yang berpusat pada pengguna yang memenuhi kebutuhan pengguna yang sebenarnya daripada asumsi atau preferensi pribadi. Meskipun tujuan bisnis itu penting, menciptakan desain yang berpusat pada pengguna akan menghasilkan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna, yang pada akhirnya dapat menguntungkan bisnis dalam jangka panjang.

12 Prinsip Desain UX untuk Desain yang Efektif

Desain yang Berpusat pada Pengguna

Desain yang berpusat pada pengguna berfokus pada mengutamakan pengguna dengan memprioritaskan kebutuhan mereka. Penting bagi desainer UX untuk melakukan penelitian untuk mempelajari bagaimana pengguna berperilaku dan apa yang memotivasi mereka. Dengan memahami audiens mereka, desainer dapat membuat persona pengguna, yang merupakan karakter fiksi yang mewakili berbagai jenis pengguna. Personas ini membantu memandu keputusan desain, memastikan bahwa produk akhir disesuaikan dengan audiens yang dituju.

Memahami model mental pengguna sangat penting dalam proses ini. Model mental pengguna mencakup keyakinan dan persepsi mereka tentang bagaimana sebuah sistem seharusnya berfungsi, yang dapat sangat bervariasi di antara individu. Dengan mengenali model mental ini, desainer dapat menciptakan pengalaman yang lebih intuitif dan ramah pengguna yang sesuai dengan harapan dan tingkat kenyamanan pengguna.

Selain itu, pengujian dan umpan balik dari pengguna memainkan peran penting dalam meningkatkan desain. Dengan mengumpulkan masukan dari pengguna nyata, desainer dapat menyempurnakan pekerjaan mereka untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna dengan lebih baik. Pada akhirnya, desain yang berpusat pada pengguna adalah tentang menciptakan produk yang benar-benar bermanfaat bagi orang-orang yang akan menggunakannya.

Merancang untuk Kegunaan dan Aksesibilitas

Kegunaan adalah bagian penting dari desain UX. Hal ini memastikan bahwa pengguna dapat dengan mudah menavigasi dan menggunakan produk tanpa kebingungan. Ketika sebuah produk mudah digunakan, pengguna akan lebih menikmati penggunaannya, yang dapat menghasilkan pengalaman yang lebih baik secara keseluruhan.

Kontrol pengguna sangat penting dalam kegunaan, memberikan fleksibilitas kepada pengguna untuk memperbaiki kesalahan, meninggalkan tugas, dan menavigasi secara bebas dalam produk. Elemen seperti tombol 'Urungkan' dan 'Batal' meningkatkan pengalaman pengguna dengan mencegah frustrasi dan memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengembalikan tindakan yang tidak diinginkan.

Aksesibilitas sama pentingnya dalam desain UX. Hal ini memastikan bahwa semua orang, termasuk penyandang disabilitas, dapat menggunakan produk tanpa hambatan apa pun. Ini berarti desainer perlu memikirkan bagaimana desain mereka bekerja untuk semua orang dan mengikuti pedoman yang membuat produk dapat diakses, seperti WCAG (Pedoman Aksesibilitas Konten Web).

Untuk meningkatkan desain, pengujian kegunaan dan umpan balik dari pengguna sangatlah penting. Dengan mengamati bagaimana pengguna nyata berinteraksi dengan suatu produk, desainer dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Mendengarkan apa yang dikatakan pengguna dapat membantu menyempurnakan desain dan membuatnya lebih baik lagi.

Singkatnya, para desainer harus selalu memprioritaskan kegunaan dan aksesibilitas selama proses desain. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi juga memastikan bahwa semua orang dapat menikmati dan mendapatkan manfaat dari produk tersebut.

Interaksi mikro

Interaksi mikro adalah interaksi kecil dan halus yang terjadi di dalam sebuah produk. Interaksi ini mungkin terlihat tidak penting, namun dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan membuat produk lebih menarik.

Contoh interaksi mikro termasuk animasi pemuatan, pesan konfirmasi setelah menyelesaikan suatu tindakan, atau bahkan efek suara ketika mengklik tombol. Detail-detail kecil ini menambah kepribadian pada suatu produk dan menciptakan rasa senang bagi pengguna.

Desainer harus mempertimbangkan dengan cermat tujuan dan konteks dari setiap interaksi mikro untuk memastikan bahwa interaksi tersebut menambah nilai pada keseluruhan pengalaman. Jika dilakukan dengan baik, interaksi mikro dapat meningkatkan sebuah produk dari yang baik menjadi luar biasa.

Temukan dan unduh ikon animasi untuk proyek web dan aplikasi Anda di sini.

ikon animasi

Bercerita dan Desain Naratif

Bercerita adalah alat yang ampuh dalam desain UX karena membantu menciptakan hubungan emosional dengan pengguna. Dengan menenun narasi ke dalam desain, desainer dapat memandu pengguna melalui pengalaman mereka, membuatnya lebih menarik dan menyenangkan.

Memahami alur pengguna sangat penting dalam bercerita dalam desain, karena hal ini membantu menciptakan narasi yang terstruktur dengan baik yang memandu pengguna melalui serangkaian langkah untuk menyelesaikan tugas.

Menggunakan teknik bercerita seperti mondar-mandir dan ritme dapat sangat meningkatkan pengalaman pengguna. Teknik-teknik ini membuat pengguna tetap tertarik dan mendorong mereka untuk mengeksplorasi lebih jauh apa yang ditawarkan oleh desain. Ketika pengguna merasa terhubung dengan sebuah cerita, mereka akan lebih mungkin untuk terlibat dengan konten dan mengambil tindakan, sehingga menghasilkan tingkat konversi yang lebih tinggi.

Penting bagi desain naratif untuk tetap konsisten di seluruh desain. Konsistensi ini membantu memperkuat cerita dan memastikan bahwa pengguna mendapatkan pengalaman yang mulus. Secara keseluruhan, menggabungkan cerita ke dalam desain UX dapat membuat pengalaman yang lebih mudah dipahami dan diingat oleh pengguna.

Konsistensi dan Kejelasan dalam Desain

Konsistensi mengacu pada penggunaan elemen desain yang sama di seluruh produk, sehingga menciptakan rasa keakraban bagi pengguna. Hal ini dapat mencakup font, warna, tombol, dan tata letak yang konsisten. Pengguna lebih menyukai desain yang familiar dan konsisten, karena desain tersebut selaras dengan pola yang sudah dikenal pengguna dari situs lain.

Kejelasan, di sisi lain, berfokus untuk memastikan bahwa informasi disajikan dengan cara yang jelas dan mudah dimengerti. Ini berarti menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan mengatur konten dengan cara yang logis.

Konsistensi dan kejelasan berkontribusi pada desain yang intuitif dan mudah digunakan. Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, para desainer dapat mengurangi kebingungan dan frustrasi bagi para pengguna, sehingga menghasilkan pengalaman yang lebih positif secara keseluruhan.

Hirarki dan Struktur Visual

Desain visual memainkan peran penting dalam meningkatkan pengalaman pengguna dalam desain UX. Hal ini membantu membuat konten menjadi lebih menarik dan lebih mudah dipahami. Salah satu elemen penting adalah memiliki hierarki visual yang jelas, yang memandu pengguna saat mereka menavigasi informasi.

Antarmuka pengguna yang terstruktur dengan baik sangat penting karena sesuai dengan harapan dan kenyamanan pengguna, meningkatkan kegunaan dan kepuasan.

Desainer harus fokus pada penggunaan tipografi, warna, dan gambar secara efektif untuk menciptakan desain yang menarik secara visual. Konsistensi dalam elemen-elemen visual ini adalah kuncinya, karena hal ini membantu mempertahankan tampilan yang kohesif di seluruh desain.

Ketika desain visual dilakukan dengan baik, hal ini tidak hanya menarik pengguna tetapi juga mendorong mereka untuk lebih terlibat dengan konten, yang pada akhirnya mengarah pada tingkat konversi yang lebih tinggi.

Umpan Balik dan Tanggapan

Memasukkan mekanisme umpan balik dan respons dalam desain UX sangat penting untuk menciptakan pengalaman pengguna yang memuaskan. Hal ini dapat mencakup isyarat visual, seperti efek hover, untuk menunjukkan elemen yang dapat diklik atau memberikan respons langsung ketika pengguna berinteraksi dengan desain.

Antarmuka pengguna yang dirancang dengan baik memainkan peran penting dalam memberikan umpan balik dan respons yang efektif, memastikan bahwa kebutuhan pengguna terpenuhi dan tindakan mereka diakui.

Umpan balik membantu pengguna memahami bagaimana tindakan mereka memengaruhi produk dan memberikan kepastian bahwa tindakan mereka diakui. Selain itu, umpan balik memungkinkan pengguna untuk dengan cepat mengidentifikasi kesalahan atau masalah yang mungkin mereka hadapi.

Dengan menyertakan umpan balik dan mekanisme respons dalam desain UX, desainer dapat meningkatkan kegunaan dan membangun kepercayaan dengan pengguna dengan menunjukkan bahwa kebutuhan dan tindakan mereka dihargai.

Pencegahan dan Pemulihan Kesalahan

Pengguna lebih cenderung meninggalkan produk atau situs web jika mereka sering mengalami kesalahan atau masalah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memasukkan strategi pencegahan dan pemulihan kesalahan dalam desain UX.

Desainer dapat mencapai hal ini dengan mengkomunikasikan potensi kesalahan secara jelas dan memberikan tips atau saran yang berguna untuk mencegahnya. Dalam kasus di mana pengguna mengalami kesalahan, desainer harus memberikan instruksi yang jelas tentang cara memulihkan diri dari kesalahan tersebut.

Hal ini tidak hanya membantu meningkatkan pengalaman pengguna dengan mengurangi rasa frustrasi, tetapi juga mendorong pengguna untuk terus menggunakan produk atau situs web.

Desain yang Mengutamakan Mobile dan Responsif

Dengan meningkatnya penggunaan perangkat seluler, sangat penting untuk memprioritaskan pendekatan yang mengutamakan seluler dalam desain UX. Ini berarti mendesain untuk layar yang lebih kecil terlebih dahulu dan kemudian meningkatkannya untuk layar yang lebih besar.

Selain itu, para perancang harus memastikan bahwa desain mereka responsif, yang berarti desain tersebut dapat beradaptasi dengan ukuran dan orientasi layar yang berbeda secara mulus. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengakses dan berinteraksi dengan konten pada perangkat apa pun tanpa mengorbankan kegunaan.

Dengan menggabungkan prinsip-prinsip desain yang mengutamakan seluler dan responsif, para desainer dapat menciptakan pengalaman yang konsisten dan ramah pengguna di semua perangkat.

Personalisasi

Personalisasi mengacu pada penyesuaian pengalaman pengguna berdasarkan preferensi dan perilaku individu. Hal ini dapat mencakup merekomendasikan konten atau produk yang relevan, menyesuaikan tata letak atau pengaturan, atau memberikan pemberitahuan yang dipersonalisasi.

Dengan menggabungkan personalisasi dalam desain UX, desainer dapat menciptakan pengalaman yang lebih personal dan menarik bagi pengguna. Hal ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna tetapi juga meningkatkan kepuasan dan loyalitas pengguna.

Namun, penting untuk menyeimbangkan personalisasi dengan pertimbangan privasi data. Pengguna harus memiliki kendali atas informasi apa yang dikumpulkan dan bagaimana informasi tersebut digunakan untuk mempersonalisasi pengalaman mereka.

Performa dan Kecepatan

Faktanya, pengguna memiliki sedikit kesabaran untuk situs web atau aplikasi yang lambat dan lamban. Oleh karena itu, sangat penting untuk memprioritaskan kinerja dan kecepatan dalam desain UX.

Hal ini termasuk mengoptimalkan waktu pemuatan, meminimalkan jumlah langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, dan mengurangi animasi atau grafik yang tidak perlu yang dapat memperlambat pengalaman pengguna.

Dengan memprioritaskan kinerja dan kecepatan, desainer dapat menciptakan pengalaman pengguna yang lebih efisien dan memuaskan. Hal ini dapat meningkatkan retensi dan kepuasan pengguna terhadap produk atau situs web.

Kepekaan Budaya dan Kontekstual

Desain UX harus mempertimbangkan faktor budaya dan kontekstual untuk memastikan produk atau situs web sesuai dan relevan untuk audiens target. Hal ini dapat mencakup bahasa, estetika visual, skema warna, dan norma-norma budaya.

Desainer juga harus mempertimbangkan konteks di mana pengguna akan mengakses produk atau situs web. Hal ini dapat mencakup perangkat, lokasi, dan lingkungan yang berbeda yang dapat memengaruhi cara pengguna berinteraksi dengan antarmuka.

Dengan mendesain dengan mempertimbangkan sensitivitas budaya dan kontekstual, desainer dapat menciptakan pengalaman yang lebih inklusif dan ramah pengguna untuk semua pengguna.

Prinsip Desain UX Apa yang Anda Anggap Paling Penting?

Desain yang berpusat pada pengguna (UCD) dianggap sebagai prinsip paling penting dalam desain UX karena memastikan bahwa proses desain didorong oleh pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan, tujuan, dan tantangan pengguna. Dengan memprioritaskan perspektif pengguna, desainer dapat menciptakan produk yang lebih intuitif, mudah dinavigasi, dan selaras dengan apa yang sebenarnya dibutuhkan pengguna. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kegunaan tetapi juga meningkatkan kepuasan dan keterlibatan pengguna.

Berfokus pada kebutuhan pengguna membantu mengidentifikasi potensi masalah kegunaan di awal proses desain. Pendekatan proaktif ini dapat mengurangi desain ulang dan perbaikan yang mahal di kemudian hari, sehingga menghasilkan pengembangan yang lebih efisien dan biaya yang lebih rendah. Praktik UCD juga memprioritaskan aksesibilitas, memastikan produk dapat digunakan oleh orang-orang dengan berbagai kemampuan dan disabilitas.

Kesimpulan

Memahami prinsip-prinsip desain UX sangat penting bagi siapa pun yang bercita-cita menjadi desainer UX yang sukses. Jadi, apakah Anda baru saja memulai desain UX atau ingin meningkatkan keterampilan Anda lebih jauh, pastikan untuk selalu memprioritaskan prinsip-prinsip inti ini dalam proses desain Anda. Ingat, pengguna lebih menyukai desain yang mencerminkan struktur dan antarmuka yang sudah dikenal dari semua situs lain yang sudah mereka gunakan. Secara keseluruhan, dengan mengikuti prinsip-prinsip dasar ini, para desainer dapat membuat produk yang tidak hanya terlihat bagus tetapi juga memberikan pengalaman yang positif bagi penggunanya.

15.000+ aset desain 3D yang dapat disesuaikan

untuk UI/UX, situs web, desain aplikasi, dan lainnya. Daftar gratis