Desain

Panduan Lengkap untuk Proses Desain Berlian Ganda

Pelajari tentang Proses Desain Double Diamond, sebuah kerangka kerja yang digunakan oleh para desainer untuk menciptakan solusi yang sukses bagi klien mereka. 9 Oktober 2024
Proses Desain Berlian Ganda

Jika Anda seorang desainer atau seseorang yang tertarik dengan pemikiran desain, Anda mungkin pernah mendengar tentang Proses Desain Berlian Ganda. Kerangka kerja ini, yang dikembangkan oleh British Design Council pada tahun 2005, juga dikenal sebagai kerangka kerja desain berlian ganda dan telah menjadi pendekatan yang populer bagi para desainer untuk menciptakan solusi yang sukses bagi klien mereka.

Namun, apa sebenarnya Double Diamond dan bagaimana cara kerjanya? Dalam panduan ini, kami akan membahas semua detail dari proses desain ini dan memberikan beberapa tips tentang cara menggunakannya secara efektif.

Apa yang dimaksud dengan Proses Desain Berlian Ganda?

Proses Desain Double Diamond adalah kerangka kerja visual dan model proses desain yang digunakan untuk memandu proses desain mulai dari identifikasi masalah awal hingga solusi akhir. Model ini menyoroti pentingnya mengeksplorasi banyak ide (pemikiran divergen) dan kemudian mengerucutkannya (pemikiran konvergen) selama proses desain. Ini adalah metode populer yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah dan menghasilkan solusi yang efektif. Dengan menggunakan pendekatan Double Diamond, para desainer dapat mengadopsi cara kerja yang holistik dan berpusat pada manusia, menjadikannya alat yang berharga dalam praktik profesional mereka.

double-diamond-process.jpg

4 Fase Proses Desain Berlian Ganda

Model Double Diamond adalah proses desain terstruktur yang dikembangkan oleh British Design Council, dibagi menjadi empat fase yang berbeda, yang diwakili oleh dua berlian, yaitu:

  1. Temukan: Jelajahi ruang masalah dengan memahami konteks dan mengumpulkan wawasan tentang kebutuhan dan tantangan pengguna melalui penelitian, wawancara, observasi, dan pengumpulan data.
  2. Define: Menganalisis data yang dikumpulkan selama fase Discover untuk mengartikulasikan masalah atau peluang, mengidentifikasi wawasan utama, dan menyusun pernyataan masalah yang jelas.
  3. Kembangkan: Mengeksplorasi solusi dengan menghasilkan ide melalui brainstorming, membuat sketsa, membuat prototipe, dan metode lain untuk mengembangkan solusi potensial untuk masalah tersebut.
  4. Menyampaikan: Sempurnakan, uji, dan terapkan solusi dengan mengulang-ulang prototipe, melakukan uji coba pengguna, dan membuat penyesuaian sebelum menyelesaikan dan mempersiapkan peluncuran.

Sekarang mari kita selami lebih dalam masing-masing fase ini dan beberapa tips penting untuk penggunaan yang efektif dari Proses Desain Berlian Ganda.

Fase Penemuan

Fase Discovery, juga dikenal sebagai berlian pertama dari proses desain Double Diamond, adalah titik awal di mana kami bertujuan untuk memahami masalah dengan meneliti, mengamati, dan berempati dengan pengguna. Tujuan utamanya adalah untuk mengumpulkan wawasan dan melihat peluang daripada langsung mencari solusi.

Selama fase ini, para desainer bekerja untuk memahami masalah dengan mengumpulkan informasi dan mendefinisikan dengan jelas apa yang perlu dipecahkan. Penting untuk diingat bahwa fase Discovery bukanlah jalan yang lurus. Sebaliknya, ini adalah proses yang berkelanjutan di mana para desainer terus menyempurnakan pemahaman mereka tentang masalah saat mereka bergerak maju.

Fase Pendefinisian

Setelah mengumpulkan wawasan dan memahami masalah, saatnya untuk menganalisis data dan menentukan masalah utama atau peluang yang harus diatasi. Di sinilah para desainer merumuskan pernyataan masalah yang jelas yang akan memandu pekerjaan mereka dalam mengembangkan solusi.

Sangat penting untuk melibatkan para pemangku kepentingan utama selama fase ini, karena mereka dapat memberikan masukan yang berharga dan membantu menyelaraskan arah proyek.

Fase Pengembangan

Dengan pernyataan masalah yang jelas, para desainer masuk ke fase Develop, yang juga dikenal sebagai berlian kedua dalam proses desain Double Diamond, di mana mereka mulai menghasilkan ide-ide untuk solusi potensial. Ini adalah bagian penting dari proses desain, karena memungkinkan untuk berpikir kreatif dan mendorong solusi yang tidak biasa.

Desainer menggunakan berbagai teknik seperti brainstorming, membuat sketsa, dan membuat prototipe untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan dan menyempurnakan ide-ide mereka. Penting untuk tetap berpikiran terbuka selama fase ini dan tidak membatasi kreativitas.

Fase Penyampaian

Setelah solusi yang solid telah dikembangkan, saatnya untuk beralih ke fase Deliver. Di sinilah para desainer mewujudkan ide mereka dengan membuat prototipe, mengujinya dengan pengguna, dan menyempurnakannya berdasarkan umpan balik.

Sangat penting untuk melibatkan pengguna akhir dalam proses pengujian karena mereka dapat memberikan wawasan berharga yang akan membantu meningkatkan produk akhir. Iterasi juga merupakan kunci selama fase ini, karena para desainer terus menyempurnakan dan meningkatkan solusi mereka.

Manfaat Proses Desain Berlian Ganda

Proses Desain Berlian Ganda menawarkan beberapa manfaat yang menjadikannya kerangka kerja yang berharga untuk memecahkan tantangan desain:

Pendekatan Terstruktur

Proses ini menyediakan metodologi yang jelas dan terstruktur yang membantu tim menavigasi dari identifikasi masalah hingga penyampaian solusi. Kejelasan ini membantu dalam mengelola tugas-tugas desain yang kompleks dan memastikan bahwa langkah-langkah penting tidak terlewatkan.

Eksplorasi Komprehensif

Dengan memisahkan fase penemuan dan pengembangan menjadi berlian yang berbeda, proses ini mendorong eksplorasi menyeluruh terhadap ruang masalah dan ruang solusi. Hal ini mengurangi risiko mengambil kesimpulan secara terburu-buru dan memastikan bahwa solusi yang dihasilkan didasarkan pada pemahaman yang mendalam terhadap masalah.

Kolaborasi yang Ditingkatkan

Proses ini mendukung kolaborasi interdisipliner dengan mempermudah tim dari berbagai latar belakang untuk berkontribusi secara efektif. Tahapan yang jelas memungkinkan anggota tim yang berbeda untuk fokus pada tugas-tugas tertentu, mendorong komunikasi dan integrasi ide yang lebih baik.

Desain yang Berpusat pada Pengguna

Penekanan pada penemuan dan definisi membantu memastikan bahwa proses desain tetap berpusat pada pengguna. Dengan berfokus pada pemahaman kebutuhan dan masalah pengguna sejak dini, proses ini membantu menciptakan solusi yang lebih mungkin untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang sebenarnya.

Penyempurnaan Iteratif

Kerangka kerja Double Diamond mendorong desain berulang melalui pembuatan prototipe dan pengujian. Pendekatan berulang ini memungkinkan adanya umpan balik dan perbaikan yang berkelanjutan, yang mengarah pada solusi yang lebih baik dan efektif.

Manajemen Risiko

Dengan mengeksplorasi dan mendefinisikan masalah secara menyeluruh sebelum masuk ke pengembangan solusi, proses ini membantu mengidentifikasi potensi risiko dan tantangan sejak dini. Pendekatan proaktif ini dapat mencegah kesalahan yang merugikan dan memastikan bahwa solusi yang diberikan selaras dengan kebutuhan yang telah diidentifikasi.

Pengambilan Keputusan yang Jelas

Tahapan proses yang terstruktur memudahkan evaluasi dan pengambilan keputusan tentang ide mana yang akan dikejar. Pemisahan eksplorasi dan penyempurnaan membantu tim untuk fokus dalam menghasilkan berbagai macam ide sebelum mengerucutkannya menjadi solusi terbaik.

Fleksibilitas

Meskipun proses ini menyediakan kerangka kerja yang terstruktur, proses ini juga cukup fleksibel untuk diadaptasi ke berbagai jenis proyek dan industri. Tim dapat memodifikasi proses agar sesuai dengan kebutuhan dan konteks spesifik mereka sambil tetap mendapatkan manfaat dari prinsip-prinsip intinya.

Praktik Terbaik Kerangka Kerja Berlian Ganda

Untuk memanfaatkan kerangka kerja Double Diamond secara maksimal, berikut ini beberapa praktik yang perlu diingat:

  • Libatkan Pemangku Kepentingan Sejak Dini dan Sering: Libatkan para pemangku kepentingan, termasuk pengguna, klien, dan anggota tim, di sepanjang proses. Wawasan dan umpan balik dari mereka sangat penting untuk mendefinisikan masalah secara akurat dan mengembangkan solusi yang efektif.
  • Mendorong Kolaborasi: Dorong kolaborasi interdisipliner di antara anggota tim. Perspektif yang berbeda dapat meningkatkan eksplorasi masalah dan solusi, yang mengarah pada hasil yang lebih inovatif dan menyeluruh.
  • Gunakan Prototipe Iteratif: Kembangkan dan uji prototipe secara berulang untuk menyempurnakan ide dan solusi. Pembuatan prototipe yang cepat memungkinkan adanya umpan balik dan penyesuaian yang cepat, sehingga memastikan bahwa solusi akhir sudah terinformasi dengan baik dan efektif.
  • Mempertahankan Fokus yang Berpusat pada Pengguna: Jaga agar kebutuhan dan pengalaman pengguna tetap berada di garis depan dalam proses desain. Tinjau kembali riset dan umpan balik pengguna secara teratur untuk memastikan bahwa solusi yang dihasilkan dapat mengatasi masalah yang nyata dan memberikan nilai tambah.
  • Mendokumentasikan dan Mensintesiskan Wawasan: Dokumentasikan temuan penelitian, wawasan, dan keputusan secara sistematis selama proses berlangsung. Gunakan alat bantu seperti diagram afinitas atau peta perjalanan untuk mensintesis informasi dan mempertahankan pandangan yang jelas tentang masalah dan ruang solusi.
  • Menyeimbangkan Divergensi dan Konvergensi: Rangkullah pemikiran divergen untuk mengeksplorasi berbagai ide dan kemungkinan. Selain itu, latihlah pemikiran konvergen untuk memfokuskan dan menyempurnakan ide-ide ini menjadi solusi yang dapat ditindaklanjuti.
  • Mendefinisikan Pernyataan Masalah dengan Jelas: Kembangkan pernyataan masalah yang tepat yang mencerminkan isu-isu inti yang diidentifikasi selama penelitian. Pernyataan masalah yang terdefinisi dengan baik akan memandu arah proses desain dan membantu mengevaluasi solusi secara efektif.
  • Uji dan Validasi Solusi: Menguji prototipe dan solusi secara ketat dengan pengguna untuk memvalidasi keefektifannya. Pastikan bahwa solusi akhir mengatasi masalah yang teridentifikasi dan memenuhi kebutuhan pengguna sebelum implementasi penuh.
  • Sesuaikan Proses Sesuai Kebutuhan: Bersikaplah fleksibel dan sesuaikan kerangka kerja agar sesuai dengan konteks spesifik proyek. Meskipun Double Diamond menyediakan pendekatan terstruktur, menyesuaikannya dengan kebutuhan proyek dapat meningkatkan efektivitasnya.

Representasi visual dari proses desain Double Diamond dapat membantu mengilustrasikan fase-fase yang berbeda dan mengkomunikasikan pendekatan terstruktur secara efektif.

Pemikiran Desain dan Berlian Ganda

Proses desain Double Diamond mirip dengan pemikiran desain karena keduanya berfokus pada eksplorasi banyak ide sebelum mengerucutkannya. Namun, Double Diamond adalah metode khusus untuk mendesain, sedangkan design thinking adalah cara yang lebih luas untuk memecahkan masalah. Double Diamond dapat memandu para desainer melalui proyek mereka, membantu mereka menemukan solusi yang efektif dengan menggunakan prinsip-prinsip pemikiran desain.

Berikut ini adalah perbandingan rinci antara Double Diamond dan pemikiran desain:

 Pemikiran DesainKerangka Kerja Berlian Ganda
TujuanBerfokus pada pemahaman pengguna dan pemecahan masalah melalui proses kreatif dan berulang.Menyediakan pendekatan terstruktur untuk pemecahan masalah dengan fase eksplorasi dan penyempurnaan yang jelas.
Tahapan Utama1. Berempati
2. Mendefinisikan
3. Mengidealkan
4. Prototipe
5. Uji
1. Temukan
2. Tentukan
3. Mengembangkan
4. Menyampaikan
Alur ProsesIteratif dan fleksibel; tahapan dapat tumpang tindih dan diulang berdasarkan umpan balik dan temuan.Terstruktur dan linier; mengikuti urutan fase yang jelas tetapi dapat mengakomodasi iterasi dalam setiap fase.
PenekananPemahaman pengguna yang mendalam dan eksplorasi ide yang berulang-ulang.Eksplorasi masalah dan solusi yang komprehensif dengan fokus pada fase terstruktur.
Fase EksplorasiEmpathize (memahami kebutuhan pengguna) dan Ideate (menghasilkan ide).Discover (mengeksplorasi ruang masalah) dan Develop (mengeksplorasi solusi potensial).
Fase DefinisiDefine (mensintesis wawasan ke dalam pernyataan masalah).Define (mengartikulasikan pernyataan masalah yang jelas berdasarkan wawasan).
Ideasi dan Pembuatan PrototipeIde (menghasilkan ide) dan Prototipe (menciptakan solusi nyata).Develop (menghasilkan dan mengembangkan solusi potensial melalui pembuatan prototipe).
Pengujian dan PenyempurnaanUji (mengumpulkan umpan balik dan menyempurnakan prototipe).Deliver (menyempurnakan dan menyelesaikan solusi berdasarkan pengujian dan umpan balik).
FleksibilitasSangat fleksibel; mendorong iterasi dan perubahan berdasarkan umpan balik.Terstruktur tetapi memungkinkan untuk penyempurnaan berulang dalam beberapa fase.
Alat dan MetodePeta empati, peta perjalanan, curah pendapat, persona pengguna, prototipe, pengujian pengguna.Metode penelitian, diagram afinitas, pernyataan masalah, prototipe, pengujian pengguna.

Kesalahpahaman Umum tentang Double Diamond

Double Diamond Framework adalah alat yang dikenal luas untuk desain dan pemecahan masalah, tetapi beberapa kesalahpahaman dapat muncul terkait penggunaan dan penerapannya. Berikut adalah beberapa kesalahpahaman umum dan klarifikasinya:

Ini adalah Proses yang Sangat Linear

Meskipun kerangka kerja ini terstruktur ke dalam fase-fase yang berbeda (Temukan, Definisikan, Kembangkan, Sampaikan), kerangka kerja ini tidak dimaksudkan untuk menjadi sangat linier. Prosesnya berulang, yang berarti tim sering meninjau kembali dan menyempurnakan fase sebelumnya berdasarkan wawasan atau umpan balik baru. Fleksibilitas dibangun ke dalam kerangka kerja untuk mengakomodasi pengembangan berulang dan peningkatan berkelanjutan.

Setiap Fase Merupakan Aktivitas yang Terpisah dan Terisolasi

Dalam praktiknya, fase-fase tersebut sering kali tumpang tindih dan saling memberi informasi. Sebagai contoh, wawasan yang dikumpulkan selama fase Discover dapat mendorong perubahan pada fase Define, dan pembuatan prototipe berulang selama fase Develop dapat mengarah pada penyempurnaan lebih lanjut dari pernyataan masalah. Fase-fase tersebut saling berhubungan dan kolaboratif.

Menjamin Keberhasilan

Kerangka kerja ini menyediakan pendekatan terstruktur, tetapi keberhasilan tergantung pada kualitas pelaksanaan, termasuk ketelitian penelitian, keterlibatan pemangku kepentingan, kreativitas, dan kemampuan untuk melakukan iterasi berdasarkan umpan balik. Kerangka kerja ini merupakan panduan, bukan jaminan kesuksesan.

Hanya Berguna untuk Tim dan Proyek Besar

Kerangka kerja ini mudah beradaptasi dan dapat digunakan secara efektif oleh tim kecil dan untuk proyek-proyek yang lebih kecil. Pendekatan terstrukturnya membantu mengelola kompleksitas dan kesederhanaan, membuatnya berharga untuk berbagai ukuran proyek dan konfigurasi tim.

Berfokus Hanya pada Solusi Desain

Meskipun kerangka kerja ini berfokus pada penyelesaian masalah desain, kerangka kerja ini juga menekankan pada pemahaman kebutuhan pengguna dan menyelaraskan solusi dengan tujuan bisnis atau strategis yang lebih luas. Kerangka kerja ini mendorong pandangan holistik terhadap masalah dan ruang solusi, mengintegrasikan desain dengan pertimbangan bisnis dan pengguna.

Kesimpulan

Kerangka kerja Double Diamond adalah alat yang ampuh untuk organisasi yang ingin berinovasi dan memecahkan masalah yang kompleks. Dengan mengikuti empat fase penemuan, definisi, pembuatan prototipe, dan pengujian, tim dapat menciptakan solusi yang selaras dengan kebutuhan pengguna dan didukung oleh penelitian yang menyeluruh. Dengan penekanannya pada iterasi dan fleksibilitas, kerangka kerja ini memungkinkan peningkatan dan adaptasi yang berkelanjutan di dunia yang terus berubah. Jadi mengapa tidak mencobanya? Anda mungkin akan menemukan ide terobosan besar berikutnya!

15.000+ aset desain 3D yang dapat disesuaikan

untuk UI/UX, situs web, desain aplikasi, dan lainnya. Daftar gratis