Desain

Ada Berapa Banyak Jenis Hukum UX yang Ada?

Ada berapa jenis hukum UX yang ada? Dan mengapa mereka penting untuk membuat desain yang ramah pengguna? Ketahui lebih lanjut sekarang di artikel ini. 9 Oktober 2024
Ada Berapa Banyak Jenis Hukum UX yang Ada

Ketika kami mendesain situs web atau aplikasi, kami ingin menciptakan pengalaman yang mudah dan menyenangkan bagi pengguna. Untuk membantu dalam hal ini, para desainer sering kali mengandalkan sesuatu yang disebut hukum UX.

Ini adalah prinsip-prinsip yang menjelaskan bagaimana orang berinteraksi dengan teknologi. Sama seperti hukum fisika yang memandu bagaimana kita memahami dunia di sekitar kita, hukum UX membantu kita memahami cara membuat pengalaman digital yang lebih baik.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai jenis hukum UX dan melihat bagaimana hukum-hukum tersebut dapat meningkatkan desain kita.

Apa yang dimaksud dengan Hukum UX

Hukum UX adalah pedoman yang membantu desainer menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik. Hukum-hukum ini berguna bagi mereka yang mengerjakan antarmuka pengguna dan desain produk. Prinsip-prinsip UX ini didasarkan pada psikologi, yang berarti membantu kita memahami bagaimana orang melihat dan menggunakan produk yang berbeda.

Dengan mengikuti panduan ini, desainer dapat membuat produk yang lebih mudah dan lebih menyenangkan untuk digunakan. Ada beberapa jenis hukum UX, masing-masing dengan fokus dan tujuannya sendiri. Mari kita lihat lebih dekat beberapa yang paling sering direferensikan.

Asal-usul Hukum dan Prinsip UX

Meskipun ide hukum dan prinsip UX mungkin tampak seperti konsep modern, namun sebenarnya hukum dan prinsip ini berakar dari berbagai bidang seperti psikologi, ilmu kognitif, dan interaksi manusia dan komputer. Banyak konsep di balik hukum dan prinsip ini telah dipelajari dan divalidasi melalui penelitian.

Salah satu tokoh yang berpengaruh di bidang ini adalah Don Norman, seorang ilmuwan kognitif yang menulis buku "The Design of Everyday Things". Dalam buku ini, Norman membahas pentingnya memahami bagaimana orang berpikir dan berperilaku ketika berinteraksi dengan teknologi atau produk.

Kontributor utama lainnya adalah Jakob Nielsen, seorang konsultan kegunaan yang telah menerbitkan beberapa buku tentang desain web dan pengalaman pengguna. Pekerjaan Nielsen berfokus pada membuat situs web lebih mudah digunakan dengan mengikuti prinsip-prinsip desain yang telah ditetapkan berdasarkan perilaku manusia.

Ada Berapa Banyak Jenis Hukum UX yang Ada?

Ada 6 hukum UX yang diakui secara luas yang perlu diketahui oleh setiap desainer, termasuk Hukum Hick, Hukum Fitts, Prinsip Gestalt, Hukum Kedekatan, Hukum Jakob, dan Efek Posisi Serial, masing-masing dengan perspektif uniknya sendiri dalam menciptakan desain yang ramah pengguna. Namun, hukum dan teori baru terus dikembangkan. Jadi, penting untuk tetap berpikiran terbuka dan terus belajar tentang prinsip-prinsip yang muncul.

Hukum Fitts

Hukum Hick menyatakan bahwa waktu yang dibutuhkan pengguna untuk mengambil keputusan akan bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah pilihan. Ini berarti bahwa ketika dihadapkan dengan terlalu banyak pilihan, pengguna mungkin merasa kewalahan, yang menyebabkan waktu pengambilan keputusan menjadi lebih lama.

Untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih efisien, desainer harus berusaha menyederhanakan pilihan. Misalnya, alih-alih menyajikan pengguna dengan daftar pilihan yang lengkap dalam menu, mengelompokkan item yang serupa atau menyoroti opsi yang paling sering digunakan dapat membuat navigasi lebih mudah dan lebih cepat.

Dengan mengurangi beban kognitif, Hukum Hick menekankan pentingnya kejelasan dalam desain, yang pada akhirnya membantu pengguna mengambil keputusan yang lebih cepat dan lebih percaya diri.

Hukum Fitts

Hukum Fitts berfokus pada hubungan antara ukuran dan jarak sebuah target dengan waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkannya. Prinsip ini menyatakan bahwa target yang lebih besar dan lebih dekat dengan pengguna akan lebih mudah untuk berinteraksi. Secara praktis, ini berarti bahwa tombol atau tautan pada halaman web harus dirancang dengan mempertimbangkan ukuran dan penempatannya.

Sebagai contoh, tombol yang sering digunakan harus berukuran lebih besar dan ditempatkan di tempat yang mudah dijangkau oleh pengguna, terutama pada perangkat seluler. Dengan menerapkan Hukum Fitts, desainer dapat meningkatkan kegunaan, sehingga lebih memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan fitur-fitur penting tanpa merasa frustrasi.

Prinsip-prinsip Gestalt

Prinsip-prinsip Gestalt menjelaskan bagaimana orang melihat elemen UI sebagai kelompok yang kohesif, bukan sebagai komponen yang terpisah-pisah. Prinsip-prinsip ini, yang meliputi konsep seperti kesamaan, kelanjutan, dan latar belakang, memandu para desainer dalam menciptakan tata letak yang memfasilitasi pemahaman intuitif.

Sebagai contoh, menggunakan warna dan bentuk yang konsisten untuk tombol atau tindakan, membantu pengguna dengan cepat mengenali fungsinya. Selain itu, mengatur item yang terkait secara visual dapat meningkatkan navigasi dengan menarik perhatian pada hubungan di antara mereka. Dengan memanfaatkan prinsip-prinsip Gestalt, desainer dapat membuat desain UI yang lebih terorganisir dan menarik secara visual, yang pada akhirnya menghasilkan pengalaman pengguna yang lebih baik.

Hukum Kedekatan

Hukum Kedekatan memperkuat gagasan bahwa item yang ditempatkan berdekatan satu sama lain akan dianggap saling terkait. Prinsip ini sangat berguna dalam mengatur konten pada halaman web atau aplikasi. Dengan mengelompokkan elemen-elemen yang berhubungan, desainer dapat membantu pengguna secara intuitif memahami hubungan, sehingga navigasi menjadi lebih lancar.

Misalnya, dalam sebuah formulir, menempatkan kolom yang terkait-seperti nama depan dan nama belakang-dekat bersama-sama membantu pengguna mengenali hubungan mereka dan mengisinya dengan lebih efisien. Memanfaatkan Hukum Kedekatan tidak hanya meningkatkan kegunaan, tetapi juga meningkatkan koherensi antarmuka secara keseluruhan.

Hukum Jakob

Hukum Jakob menyatakan bahwa pengguna menghabiskan sebagian besar waktu mereka di situs lain, membuat mereka mengharapkan pengalaman yang sama di berbagai platform. Ini berarti bahwa keakraban sangat penting dalam desain antarmuka pengguna. Dengan mengikuti pola dan konvensi desain yang umum, desainer dapat mengurangi kurva pembelajaran bagi pengguna.

Misalnya, menempatkan bilah navigasi di lokasi yang sudah dikenal atau menggunakan ikon standar dapat membuat situs web lebih intuitif. Ketika pengguna dapat dengan cepat memahami cara menavigasi situs berdasarkan pengalaman mereka sebelumnya, hal ini akan mendorong interaksi yang lebih efisien dan menyenangkan, mendorong mereka untuk terlibat lebih jauh dengan konten.

Efek Posisi Serial

Efek Posisi Seri menyoroti bagaimana pengguna cenderung mengingat item pertama dan terakhir dalam sebuah seri lebih baik daripada item yang berada di tengah. Prinsip ini memiliki implikasi yang signifikan untuk desain, terutama dalam menyajikan informasi atau pilihan.

Misalnya, ketika membuat daftar fitur atau produk, menempatkan item yang paling penting atau menarik di awal dan akhir dapat meningkatkan visibilitas dan daya ingatnya. Dengan memahami Efek Posisi Serial, desainer dapat mengatur konten secara strategis untuk menarik perhatian pengguna dan meningkatkan daya ingat, yang pada akhirnya mengarah pada komunikasi informasi yang lebih efektif.

Hukum dan Prinsip UX Tambahan

Meskipun tiga hukum yang dibahas di atas sangat penting dalam desain antarmuka pengguna, masih banyak lagi hukum dan prinsip UX yang dapat digunakan oleh para desainer untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik. Berikut adalah beberapa tambahan yang perlu dipertimbangkan:

Hukum Kesamaan

Hukum Kesamaan menyatakan bahwa elemen yang terlihat mirip dianggap sebagai bagian dari sebuah kelompok. Desainer dapat memanfaatkan prinsip ini dengan menggunakan warna, bentuk, atau ukuran yang konsisten untuk item yang terkait, yang membantu pengguna dengan cepat mengidentifikasi dan mengelompokkan informasi. Misalnya, menggunakan gaya tombol yang sama untuk semua tombol ajakan bertindak akan menciptakan isyarat visual yang mendorong interaksi pengguna.

Hukum Nasib Bersama

Prinsip ini menunjukkan bahwa elemen yang bergerak ke arah yang sama dianggap terkait. Dalam antarmuka dinamis, seperti animasi atau transisi, mengelompokkan elemen yang berubah atau bergerak bersama dapat membantu pengguna memahami hubungan dan fungsinya. Misalnya, jika beberapa item dalam keranjang belanja dianimasikan untuk muncul bersama selama proses checkout, pengguna lebih cenderung menganggapnya sebagai kelompok yang kohesif.

Efek Estetika-Kegunaan

Prinsip ini menyatakan bahwa pengguna sering kali menganggap desain yang menyenangkan secara estetika lebih mudah digunakan, meskipun belum tentu lebih fungsional. Desain yang menarik dapat meningkatkan kepuasan pengguna dan menumbuhkan kepercayaan pada suatu produk. Oleh karena itu, berfokus pada estetika-melalui skema warna, tipografi, dan citra yang cermat-dapat secara positif memengaruhi persepsi dan pengalaman pengguna.

Aturan Puncak-Akhir

Aturan Puncak-Akhir menunjukkan bahwa orang menilai pengalaman berdasarkan apa yang mereka rasakan pada saat yang paling intens (puncak) dan saat-saat akhir (akhir) daripada pengalaman secara keseluruhan. Desainer dapat menerapkan prinsip ini dengan memastikan bahwa momen-momen penting dalam perjalanan pengguna, seperti proses orientasi atau pembayaran akhir, mudah diingat dan positif. Hal ini dapat mencakup visual yang menarik, pesan yang menggembirakan, atau pengalaman yang bermanfaat yang meninggalkan kesan mendalam.

Teori Beban Kognitif

Teori ini menekankan pada keterbatasan memori kerja dan menyarankan agar desain meminimalkan beban kognitif untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Dengan menyederhanakan tugas dan mengurangi informasi yang tidak perlu, desainer dapat membantu pengguna untuk fokus pada elemen-elemen kunci. Sebagai contoh, memecah formulir yang panjang menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan mudah dikelola dapat meningkatkan tingkat penyelesaian dengan membuat prosesnya tidak terlalu menakutkan.

Prinsip Umpan Balik

Memberikan umpan balik yang tepat waktu dan jelas sangat penting untuk memandu pengguna melalui interaksi. Pengguna harus diberitahu tentang hasil dari tindakan mereka, apakah itu pengiriman formulir yang berhasil atau pesan kesalahan. Umpan balik yang efektif dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kepuasan pengguna dengan mengonfirmasi bahwa tindakan mereka telah terdaftar, sehingga mengurangi ketidakpastian selama interaksi.

Prinsip Konsistensi

Prinsip ini menekankan pentingnya mempertahankan elemen desain yang konsisten di seluruh platform. Konsistensi dalam terminologi, gaya visual, dan pola interaksi membantu pengguna membangun keakraban dan kepercayaan dengan sebuah antarmuka. Ketika pengguna menemukan pengalaman yang konsisten, mereka dapat menavigasi dengan lebih mudah dan intuitif, yang mengarah pada peningkatan kegunaan.

Menerapkan Hukum UX dalam Desain

Hukum pengalaman pengguna didasarkan pada ide-ide dasar yang sering diikuti oleh para desainer secara naluriah. Prinsip-prinsip ini memandu bagaimana mereka membuat desain yang ramah pengguna. Salah satu ide kuncinya adalah berhati-hati dan tepat dengan apa yang Anda tampilkan kepada pengguna, tetapi lebih menerima dan beradaptasi dengan apa yang Anda terima dari mereka. Ini berarti memberikan informasi yang jelas dan lugas sekaligus terbuka terhadap berbagai masukan dari pengguna.

Untuk menerapkan prinsip-prinsip UX ini secara efektif, penting untuk menggunakan alat bantu yang tepat. Misalnya, alat pengujian kegunaan situs web bisa sangat membantu. Alat-alat ini memungkinkan Anda untuk melihat bagaimana pengguna berinteraksi dengan sebuah situs dan perilaku mereka. Memahami interaksi ini dapat membantu dalam mendesain situs web yang lebih baik dan lebih ramah pengguna.

Kesimpulan

Hukum menawarkan dasar yang kuat untuk mendesain pengalaman yang mudah dimengerti dan digunakan. Namun, hukum-hukum tersebut bukanlah aturan ketat yang harus selalu Anda ikuti. Mereka berfungsi sebagai pedoman yang berguna untuk menciptakan produk yang intuitif dan ramah pengguna.

Desain pengalaman pengguna adalah bidang yang kompleks yang melibatkan penggunaan pemikiran kritis, kreativitas, dan fleksibilitas. Hal ini mengharuskan desainer untuk berpikir secara mendalam tentang bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk dan menghasilkan solusi yang inovatif.

Meskipun penting untuk mengingat hukum-hukum ini, Anda juga harus mempercayai ide-ide Anda sendiri dan menggunakan akal sehat Anda. Jangan ragu untuk menerapkan wawasan Anda sendiri untuk membuat pengalaman yang lebih baik bagi pengguna.

15.000+ aset desain 3D yang dapat disesuaikan

untuk UI/UX, situs web, desain aplikasi, dan lainnya. Daftar gratis