Apabila berbicara mengenai antarmuka pengguna, ada banyak sekali prinsip dan panduan desain yang diikuti oleh para perancang untuk menciptakan pengalaman yang efektif dan intuitif bagi para pengguna. Salah satu prinsip tersebut adalah penggunaan kotak dialog dengan tombol OK-Batal atau Batal-OK.
Tetapi pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa beberapa kotak dialog memiliki tombol OK di sebelah kiri sementara yang lain di sebelah kanan? Apakah ada alasan khusus di balik variasi ini?
Pada artikel ini, kita akan membahas mana yang lebih baik dari perspektif pengalaman pengguna.
Perdebatan
Perdebatan antara menggunakan tombol OK-Cancel atau Cancel-OK pada kotak dialog telah berlangsung cukup lama. Beberapa orang berpendapat bahwa OK-Cancel mengikuti urutan pembacaan alami dan oleh karena itu lebih mudah dipahami oleh pengguna, sementara yang lain percaya bahwa Cancel-OK menawarkan alur yang lebih logis dan berurutan. Jadi mana yang lebih baik?
OK-Batal vs Batal-OK
Kedua opsi ini memiliki pro dan kontra, dan pada kenyataannya, pada akhirnya tergantung pada konteks dan tujuan kotak dialog. Mari kita cermati lebih dekat masing-masing opsi.
OK-Cancel
Tata letak tombol OK-Cancel dianggap lebih mudah digunakan dan intuitif bagi sebagian besar pengguna. Hal ini karena mengikuti urutan pembacaan yang alami, di mana tindakan utama (OK) muncul sebelum tindakan sekunder (Batal). Tata letak ini juga selaras dengan tombol lain yang umum digunakan, seperti Simpan-Batal atau Ya-Tidak, yang membuatnya lebih mudah bagi pengguna untuk memahami dan berinteraksi.
Namun demikian, sebagian orang berpendapat bahwa memiliki tombol OK di sebelah kiri dapat menciptakan "bias tombol", di mana pengguna cenderung secara otomatis mengklik tombol kiri tanpa sepenuhnya mempertimbangkan pilihan mereka. Hal ini dapat menyebabkan tindakan yang tidak disengaja atau kebingungan, jika mereka ingin memilih Batal.
Kelebihan:
- Mengikuti urutan membaca yang alami (kiri ke kanan) dalam budaya Barat.
- Sering kali merupakan urutan yang lebih disukai untuk aplikasi Windows.
- "OK" biasanya merupakan tindakan yang dipilih, jadi menempatkannya di urutan pertama mungkin lebih cepat bagi pengguna keyboard (tombol tab).
Kekurangan
- Tidak selalu mendorong pengguna untuk meninjau kedua opsi sebelum memilih.
Batalkan-OK
Di sisi lain, tata letak tombol Batal-OK mengikuti urutan yang lebih logis, di mana tindakan sekunder (Batal) muncul sebelum tindakan utama (OK). Hal ini bisa bermanfaat dalam situasi di mana membatalkan adalah opsi yang umum digunakan. Hal ini juga menghilangkan "bias tombol" yang disebutkan sebelumnya dan memungkinkan pengguna untuk membuat pilihan yang lebih disengaja di antara berbagai tindakan.
Namun demikian, sebagian orang berpendapat bahwa tata letak ini bertentangan dengan urutan pembacaan yang wajar dan dapat menyebabkan kebingungan bagi pengguna yang terbiasa melihat tombol OK-Cancel. Hal ini juga bisa dianggap berlawanan dengan intuisi bagi mereka yang tidak terbiasa dengan tata-letaknya.
Pro:
- Dapat mendorong pengguna untuk mempertimbangkan kedua opsi sebelum mengklik.
- Mungkin lebih cepat untuk beberapa pengguna yang tahu bahwa mereka ingin membatalkan (lebih sedikit gerakan mata).
- Sering kali merupakan urutan yang lebih disukai untuk aplikasi Mac dan Android.
Kekurangan:
- Berlawanan dengan urutan membaca alami untuk beberapa pengguna.
Apa yang Membuat Pengalaman Pengguna Lebih Baik?
Dalam hal pengalaman pengguna, kedua tata letak memiliki pro dan kontra. Tergantung pada konteks dan target audiens, satu tata letak mungkin lebih cocok daripada yang lain. Namun, ada beberapa panduan umum yang dapat membantu menentukan tata letak mana yang menghasilkan pengalaman pengguna yang lebih baik.
Konteks
Jika tindakan yang dilakukan berpotensi merusak (misalnya, menghapus file), menempatkan "Batal" di urutan pertama mungkin merupakan pilihan yang lebih aman. Pendekatan ini memastikan bahwa pengguna memiliki waktu ekstra untuk mempertimbangkan keputusan mereka, yang dapat mencegah kehilangan data yang tidak disengaja atau perubahan yang tidak diinginkan. Penempatan yang mengikuti ekspektasi pengguna akan menghemat lebih banyak waktu dan mengurangi kesalahan.
Konsistensi
Konsistensi adalah kunci dalam desain pengalaman pengguna. Jika aplikasi atau situs web mengikuti pola tata letak atau skema warna tertentu untuk tombol (misalnya, "OK" di sebelah kiri, "Batal" di sebelah kanan), yang terbaik adalah tetap menggunakan pola tersebut untuk semua tindakan serupa. Dengan cara ini, pengguna dapat dengan cepat beradaptasi dan mengetahui apa yang diharapkan saat membuat pilihan.
Namun, jika ada beberapa tata letak tombol yang digunakan di seluruh platform, hal ini dapat menimbulkan kebingungan dan frustrasi bagi pengguna. Dengan demikian, mengikuti konvensi platform lebih penting daripada mengoptimalkan kotak dialog individual.
Target Audiens
Sangat penting untuk mempertimbangkan target audiens ketika memutuskan tata letak tombol. Sebagai contoh, jika mayoritas pengguna berusia lanjut atau memiliki gangguan penglihatan, menempatkan "OK" sebelum "Batal" dapat memudahkan mereka untuk menemukan dan mengeklik tombol tersebut.
Di sisi lain, jika target audiens paham teknologi dan terbiasa dengan tata letak tombol standar (seperti aplikasi Mac dan Android), menempatkan "Batal" terlebih dahulu mungkin tidak menjadi masalah.
OK-Batal atau Batal-OK, Apakah Itu Penting?
Urutan OK-Cancel telah lama menjadi topik perdebatan dalam desain UX, dengan penelitian yang menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan dalam kinerja atau preferensi pengguna. Meskipun demikian, konsistensi dengan konvensi platform tetap penting. Sebagai contoh, Windows biasanya menggunakan urutan OK-Cancel, sedangkan Mac menggunakan Cancel-OK. Perbedaan ini menggarisbawahi pentingnya mematuhi norma yang sudah ada dalam setiap platform.
Meskipun urutan tombol OK dan Batal mungkin tampak seperti masalah preferensi pribadi, namun sangat penting untuk menstandarkan urutan tersebut di seluruh lingkungan. Konsistensi membantu pengguna dengan cepat mengenali dan berinteraksi dengan tombol-tombol ini tanpa ragu-ragu, sehingga meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
Jakob Nielsen, seorang konsultan kegunaan web dan peneliti interaksi manusia-komputer yang terkenal, menyarankan untuk memilih opsi yang terasa lebih alami bagi sebagian besar pengguna Anda. Mengingat sebagian besar pengguna sudah terbiasa dengan lingkungan Windows atau KDE, mengadopsi urutan OK-Cancel dapat membuat interaksi menjadi lebih lancar dan intuitif bagi mereka.
Kesimpulan
Ketika mendesain antarmuka pengguna, penting untuk mempertimbangkan audiens target dan keakraban mereka dengan konvensi platform. Meskipun mungkin tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kinerja atau preferensi pengguna antara urutan tombol OK-Batal dan Batal-OK, konsistensi dalam lingkungan Anda adalah kunci untuk pengalaman pengguna yang mulus.
Pada akhirnya, keputusan harus didasarkan pada apa yang terasa lebih alami bagi sebagian besar pengguna Anda. Jadi, luangkan waktu untuk meneliti dan memahami audiens target Anda sebelum menyelesaikan tata letak tombol Anda. Dengan demikian, Anda bisa menyediakan antarmuka yang efisien dan intuitif yang memenuhi kebutuhan pengguna Anda.
15.000+ aset desain 3D yang dapat disesuaikan
untuk UI/UX, situs web, desain aplikasi, dan lainnya. Daftar gratis